Rabu, 23 Juni 2010

TEKNOLOGI PENGOLAHAN BENIH

TEKNOLOGI PENGOLAHAN BENIH
Perawatan benih
Perawatan benih terhadap hama dan penyakit (menggunakan pestisida)
Perlindungan benih
Pelapisan benih
Proses pembungkusan benih dengan zat tertentu dengan tujuan :
Melindungi benih dari gangguan dan pengaruh kondisi lingkungan selama penyimpanan atau rantai pemasaran
Mempertahankan kadar air benih
Menyeragamkan ukuran benih
Memperpanjang storability / umur simpan benih.
Termocare treatment
Menghilangkan sensabilitas terhadap cahaya matahari
Meningkatkan kualitas siplot
Menyeragamkan ukuran benih dan meningkatkan bobot benih
Persyaratan pelapisan benih
Dapat menghambat laju respirasi seminimal mungkin
Tidak bersifat toxit terhadap benih
Bersifat mudah pecah dan larut bila terkena air sehingga tidak menghambat proses perkecambahan terutama proses imbibisi
Bersifat porus sehingga benih masih dapat memperoleh oksigen untuk proses respirasi
Tidak mudah mencair
Harus bersifat higroskopis
Bahan pelapis tidak bereaksi dengan pestisida yang digunakan dalam perawatan benih
Bahan pellet harus bersifat perambat
Mudah didapat dengan harga yang murah sehingga dapat menekan harga benih
Berdasarkan sifat dari buah dapat diklasifikasikan
Dry seed (buah batu) = buah yang kering ketika matang
contohnya :
Selada
Kubis
Bawang
Kacang panjang
Flashy fruit (buah berdaging) = buah yang dapat kering
Contoh :
Cabai
Kokra
Paria (pare)
Wet Flashy fruit (buah berdaging dan berair)
Contoh :
Mentimun
Tomat
Semangka

Inhibitor adalah sifat penghambat tumbuh. Untuk menghilangkan sifat inhibitor adalah dengan pencucian, fermentasi, metanical methot, cemical methote
Pengeringan benih dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi kadar air benih sampai pada taraf yang aman pada penyimpanan dan mempertahankan persentase viabilitas benih terutama yang berada didaerah yang bersuhu dan berkelembaban tinggi.

Penyimpanan dengan kadar air tinggi mengakibatkan :
Mempersingkat masa simpan benih
Menurunkan viabilitas benih
Meningkatkan laju respirasi benih dalam penyimpanan
Menyebabkan terjadinya heating (peningkatan suhu)
Meningkatkan aktivitas pertumbuhan cendawan.
Penyimpanan dengan kadar air rendah menyebabkan :
Menurunkan kekuatan tumbuh
Menyebabkan benih menjadi dorman
Menyebabkan benih menjadi keras sehingga pada saat dikecambahkan benih tidak dapat berimbibisi.
Menyebabkan kematian embrio.

SERTIFIKASI
Sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat benih tanaman setelah melalui pemerikaan, pengujian dan pengawasan serta memenuhi persyaratan untuk diedarkan.
Sertifikat adalah dokumen yang menyatakan kesesuaian antara hasil kegiatan sertifikasi dengan persyaratan yang telah ditentukan.
Benih Sumber adalah tanaman atau bagiannya yang digunakan untuk memproduksi benih.
Standar mutu benih : adalah spesifikasi teknis benih yang baku mencakup mutu fisik, genetis, dan kesehatan benih
Label : adalah keterangan tertulis yang diberikan pada benih yang akan diedarkan dan memuat antara lain tempat asal benih, jenis dan varietas tanaman , kelas benih, data hasil uji laboratorium, serta akhir masa edar benih.



TUJUAN SERTIFIKASI BENIH
Menjamin kemurnian dan kebenaran varietas.
Menjamin tersedianya benih bermutu secara berkesinambungan.

YANG BERHAK MELAKSANAKAN SERTIFIKASI
Instansi Pemerintah
Perorangan atau badan hukum

Instansi Pemerintah yang dapat melaksanakan Sertifikasi
Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPSB TPH) untuk tanaman pangan dan hortikultura.
Balai Pengujian dan Pengawasan Mutu Benih Perkebunan untuk tanaman perkebunan.
Balai Pembibitan Ternak dan Hijauan Makanan Ternak yang ditunjuk oleh Menteri untuk hijauan makanan ternak.

Persyaratan Perorangan atau Badan Hukum untuk melasanakan sertifikasi:
Memiliki tenaga terampil dalam bidangnya.
Memiliki peralatan dan laboratorium yang diperlukan.
Telah diakreditasi oleh Badan Agribisnis Departemen Pertanian.
Badan Agribisnis Departemen melakukan pemeriksaan secara berkala terhadap perorangan atau badan hukum yang telah memperoleh Akreditasi.

Ruang lingkup Sertifikasi :
Pemeriksaan Laboratorium
Pengawasan Pemasangan Label.
Pemeriksaan Lapangan

PENGOLAHAN BENIH JAGUNG
Tanda-Tanda Jagung Siap Panen
Umur telah dicapai
Kelobot telah mengering
Biji mengkilat
Bila ditekan dengan kuku, biji telah mengeras.
Terlihat lapisan hitam (black layer) pada pangkal biji.
PENGOLAHAN BENIH JAGUNG
Kegiatan pengolahan benih merupakan bagian dari pasca panen yang penting untuk mendapatkan benih jagung yang berkualitas baik
Apabila perlakuan dalam pengolahan salah maka akan terjadi penurunan mutu benih dan kondisi tersebut tidak bisa diperbaiki lagi.
TAHAPAN KEGIATAN PENGOLAHAN BENIH JAGUNG
Pengupasan
Meliputi kegiatan pelepasan kulit/kelobot, pemisahan jagung tongkol muda, tongkol rusak sehingga akan dihasilkan calon benih jagung yang baik.

2. Pengeringan pendahuluan
Pengeringan benih adalah proses pengeluaran air dari dalam biji sampai dengan batas tertentu.
Oleh karena itu hasil panen dengan kadar air diatas 20 % harus segera dikeringkan.
Bila karena sesuatu hal calon benih yang baru dipanen tidak dapat segera dikeringkan, calon benih yang kadar airnya tinggi harus diangin-anginkan (aerasi).
Pengeringan dapat dilakukan secara alami atau dengan menggunakan mesin-mesin pengering.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar