Sabtu, 19 Juni 2010

Dasar-dasar perbenihan

Mata kuliah : Dasar-dasar perbenihan
Dosen : Burdah, SP, MP

Kuliah tgl 09 Feb ‘10
Pada tahun 1994 didirikannya IRRI di Filipina
Yayasan di bawah mantan Presiden USA (Roosevelt)
Bangunan dan lahan disediakan oleh Filipina dengan biaya sebesar $15 miliar US.

Kuliah tgl 16 Feb ‘10
Apa itu benih:
UUD No. 12 1992 tentang system budidaya tanaman
Benih adalah tanaman atau bagiannya, baik berasal dari proses generatif maupun vegetatif yang digunakan untuk dikembangkan.

Batasan benih:
a. Struktural
Benih sama dengan biji, dimana benih merupakan sel telur yang dibuahi oleh sperma.
b. Fungsional
Benih tidak sama dengan biji, karena benih berfungsi sebagai bahan pertanaman sehingga benih harus hidup.
Benih sebagai awal budaya tani karena benih ditanam sebagai awal perbanyakan materi untuk menghasilkan pangan.
c. Agronomi
Benih tidah hanya tumbuh, tapi harus ada tujuan tertentu yang ingin dicapai, misalnya benih harus bermutu, unggul, tahan hama, hasil produksi maksimal dll.
d. Pembawa teknologi maju
Benih tidak hanya bervigor tinggi tapi juga harus jelas identitas genetiknya.
e. Bio teknologi
Benih berupa produk manufaktur (bukan embrional), tapi merupakan suatu tanaman mini dengan efisiensi yang tinggi.
23 Feb ‘09
Aspek mutu benih:
1. Mutu Genetik
2. Mutu Fisiologis
3. Mutu Fisik

Upaya untuk mendapatkan mutu genetic (Benih):
1. Asal-usul yang jelas
2. Benih jangan sampai terkontaminasi

MUTU GENETIK
- Mutu genetic adalah mutu yang terpenting
- Produksi bertujuan diperbanyak untuk digunakan pada musim berikutnya.

Agrawal (1980), untuk mendapatkan bebih dengan mutu genetik yang baik yaitu:
a. Pengecekan benih sumber
- Murni secara genetik
- Punya vigor dan viabilitas yang tinggi
- Kemurnian fisik tinggi

 Benih penjenis (BS) Breeder seed, label putih
 Benih dasar (BD) Foundation sedd, label putih
 Benih pokok (BK) Stock seed, label ungu
 Benih sebar (BS) Extension seed, label biru

b. Riwayat lahan
Riwayat lahan sebelumnya harus diketahui untuk menghindari adanya kontaminasi oleh adanya tanaman voluntir (tan yang tersisa setelah panen).
c. Isolasi
Tujuan untuk memastikan tidak ada persilangan liar dengan varietas lain.

d. Roguing
Membuang tipe simpang dan CVL.

MUTU FISIOLOGIS
Mutu fisiologis benih diidentikasikan dengan menguji viabilitas dan vigor benih. Daya kecambah merupakan salah satu metode untuk mengetahui viabilitas benih. Vigor benih mengidentifikasikan kemampuan benih untuk tumbuh secara cepat dan serentak serta berkembang menjadi tanaman normal dalam kondisi lingkungan yang lebih luas.

MUTU FISIK
Aspek mutu fisik mencakup
• persentase benih murni,
• campuran benih tanaman lain,
• biji gulma dan
• kotoran benih,
• persentase kadar air
Faktor yang mempegaruhi mutu benih
- benih murni
- kontaminasi
- waktu tanam
- kondisi lingkungan pra panen
- pemanenan dan pengeringan
- prosesing benih
- kondisi penyimpanan benih



11 May ‘10
PENGOLAHAN BENIH
Pengolahan benih merupakan suatu kegiatan yang dilakukan terhadap calon benih sejak panen hingga packing.

Tujuan dari pengolahan benih adalah:
1. Mempertahankan mutu benih yang dicapai pada saat panen.
2. Menentukan gerak laju deteriotasi (penurunan mutu) benih selama proses pengolahan berlangsung.

Kegiatan dalam pengolahan benih meliputi:
1. Pengeringan
2. Pembersihan
3. Perlakuan benih
4. Pengemasan

Pengeringan
Pengeringan harus segera dilakukan setelah calon benih dipanen karena pada umumnya benih yang dipanen kadar airnya tinggi.
Pengeringan pada dasarnya mencakup 2 proses:
1. Pengalihan kelembaban dari permukaan benih ke udara sekeliling benih.
2. Pemindahan air dari bagian dalam benih ke bagian permukaan banih.

Pengaruh kadar air dalam benih:
No. Kadar air benih Proses
1 Lebih dari 45% Proses perkecambahan berlangsung.
2 Diatas 18% Resapirasi sangat tinggi (baik respirasi benih maupun mikroorganisme) sehingga akan menyebabkan terjadinya pemanasan.
3 Sekitar 12-14% Jamur tumbuh pada permukaan dan didalam benih.
4 Sekitar 8-9% Kadar air aman untuk penyimpanan beberapa jenis benih, sedikit atau tidak ada aktifitas insekta.
5 Sekitar 4-8% Aman untuk penyimpanan tertutup.





25 May ‘10

• Tomat kurang efektif apabila dibelah karena kemungkinan kerusakan akan lebih besar dibandingkan dipotong.
• Menghilangkan lendir tomat dilakukan dengan fermentasi kemudian dijemur sehingga menghasilkan benih yang baik.
• Benih kedelai tidak memerlukan masa dormansi.

PENYIMPANAN BENIH
Penyimpanan benih bertujuan untuk mengatasi terjadinya kemungkinan tidak tersedianya benih yang bermutu tepat waktu.

Tujuan penyimpanan
1. Mempertahankan viabilitas dan vigor benih.
2. Ketersediaan benih bermutu pada waktu yang tepat.

Periode simpan
Periode simpan adalah masa “menunggu” agar benih siap di tanam.
Delouche (1973) merangkum periode simpan benih dalam 5 segmen:
1. Penyimpanan dilapangan
2. Penyimpanan sesudah panen
3. Penyimpanan sejak benih dikeringkan
4. Penyimpanan
5. Penyimpanan

Faktor-faktor yang mempengaruhi daya simpan:
- Sifat ginetik benih
- Viabilitas dan vogor benih awal simpan
- Kadar air benih
- Cara pengemasan
- Kondisi ruang simpan
- Cendawan dan hama gudang
PENGUJIAN MUTU BENIH
Pengujian mutu benih meliputi :
- Pengukuran kadar air benih
- Uji daya kecambah
- Uji kemurnian fisik benih.

Kultivar merupakan tanaman yang belum pernah disentuh oleh manusia atau tanaman liar.

Varietas adalah tanaman yang sudah disentuh atau dikembangkan oleh manusia.

Pengujian standar adalah pengujian yang sering (biasa) dilakukan diantaranya pengecekan kadar air, daya tumbuh, kemurnian benih, kotoran benih, benih tanaman lain, CVL, rekomendasi penyakit.

Pengujian khusus : pengujian yang dilakukan bila benih tersebut masih dalam keadaan dormansi, diantaranya pematahan masa dormansi, uji vigor, uji tetrazolium, uji bobot 1000 butir, dan metode pengujian lain diluar uji standar.

Benih murni adalah benih utuh yang bobotnya lebih dari 50%. Benih muda masih dikatagorikan benih murni bila mutu ginetiknya terpenuhi.

Benih tanaman lain adalah benih dari tanaman lain diluar benih komoditas yang diusahakan.

PENGUJIAN KADAR AIR BENIH
Kadar air benih adalah jumlah air yang dikandung dalam benih ditunjukkan oleh pengurangan berat apabila contoh benih tersebut dikeringkan berdasarkan aturan tertentu dan dinyatakan dalam persen.

Tujuan dari pengujian kadar air benih adalah mengetahui kadar air benih dari contoh kirim dengan menggunakan metode yang baku.

Perkecambahan menurut suatu uji labolatorium adalah muncul dan berkembangnya unsure-unsur struktur utama kecambah yang menunjukkan kemampuan untuk bekembang lebih lanjut menjadi tanaman normal dalam kondisi yang optimum.

Benih keras yaitu benih yang tetap keras sampai akhir priode pengujian yang telah ditetapkan.

Biji segar yaitu benih yang tidak dapat berkecambah dalam kondisi perkecambahan optimum, mampu berimbibisi (menyerap air) dan masih bersih, kuat serta memiliki potensi untuk berkembang menjadi benih normal.

Biji mati yaitu benih yang pada akhir pengujian tidak termasuk benih keras atau segar, biasanya ditandai dengan benih busuk, lunak, berubah warna, atau bercendawan dan tidak menunjukkan tanda-tanda perkembangan perkecambahan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar