Sabtu, 19 Juni 2010

PENGUJIAN LABORATORIUM BENIH PADI

PENGUJIAN LABORATORIUM BENIH PADI
HIBRIDA SL 8
DI LABORATORIUM BENIH SHS

A. Jenis-jenis peralatan yang digunakan di Laboratorium
1. Conical Divider
Conical devider merupakan alat pembagi contoh kirim menjadi dua atau lebih bagian yang sama. Bagian-bagian devider terdiri dari hopper, kerucut, dan kaffele dimana benih langsung masuk kedalam dua celah yang berlawanan. Saluran masuknya benih disusun dalam bentuk lingkaran dan berujung pada celah yang berlawanan. Ketika klep dibuka benih jatuh dikarenakan beban yang berlebih pada kerucut walaupun benih itu disalurkan pada saluran dan tempat yang sama tetapi benih akan terbagi menjadi dua pada celah yang berlawanan masuk kedalam wadah, kemudian melalui semburan yang akan masuk kedalam wadah (kuali).

2. Desikator
Diameter desikator berkisar antara 20-30 cm. dibagian tengah terdapat logam atau porselen untuk meletakkan wadah benih. Bagian bawah diisi dengan penterap/desikan misalnya phosphorus pentoxida (silica jel) atau alumina aktif. Jika disekan tersebut lembab maka harus dipanaskan dalam oven selama 1 jam dengan suhu 1300C atau desikan tersebut diganti.

3. Oven
Oven yang digunakan ialah oven listrik yang dilengkapi dengan thermostat dan thermometer dengan ketelitian 0,50C. thermostat mempunyai fungsi mengontrol suhu sesuai dengan yang dikehendaki. Apabila terjadi perubahan suhu, misalnya karena oven dibuka saat memasukkan wadah kedamnya. Maka dalam waktu 15 menit kemudian, oven harus dapat mencapai suhu semula.




4. Moisture meter
Untuk mengukur kadar air dengan cepat, dapat digunakan alat moisture meter dole 400. Alat tersebut perlu dikalibrasi terlebih dahulu sebelum digunakan.

5. Timbangan Analitik
Timbangan analitik yang digunakan mempunyai satuan ukuran dalam gram dengan ketelitian tiga decimal (mampu menimbang hingga 0,001g).

6. Gelas Ukur

7. KNO3
KNO3 adalah senyawa kimia yang digunakan pada pemecahan masa dormansi padi sehingga pengujian daya tumbuh dapat dilaksankan tanpa menunggu masa dormansi

8. Pinset

9. Germinator

10. Kertas media tumbuh.

B. Pelaksanaan pengujian benih padi
1. Penerimaan contoh kirim
Contoh kirim adalah contoh yang dikirim ke laboratorium pengujian benih yang diperoleh dari sebagian atau seluruh dari contoh komposit yang volumenya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Contoh kirim diperoleh dari pengurangan contoh komposit dengan menggunakan salah satu metode yang telah ditetapkan sehingga diperoleh volume yang sesuai. Apabila tidak mungkin melakukan pencampuran dan pengurangan dengan tepat pada kondisi gudang, maka contoh komposit harus dibawa ke laboratorium untuk pengurangannya.
Setiap contoh kirim harus diberi tanda sesuai dengan kelompoknya dan dilakuakan pencatatan pembukuan agar mudah ditelusuri. Contoh kirim harus ditutup rapat atau dikemas sedemikian rupa untuk mencegah kerusakan selama perjalanan.

2. Pembagian dan pencampuran contoh kirim
Contoh kirim dapat dicampur dengan divinder, kemudian seluruh contoh dari bagian yang sama digabung untuk kedua kalinya, begitu pula ketiga kalinya jika memang dibutuhkan. Contoh akan berkurang dengan proses yang berulang-ulang dan perpindahan bagian yang sama pada setiap prosesnya. Proses pengurangan ini dilanjutkan sehingga memperoleh perkiraan contoh kerja, tetapi tanpa mengesampingkan berat contoh yang ingin dicapai.
Cara penggunaannya adalah :
a) siapkan wadah penampung benih
b) Bersihkan divider, penampung benih dan peralatan lainnya yang akan digunakan.
c) Tempatkan divider ditempat yang datar dan pastikan bahwa penampung benih berada dibawah keluarnya benih.
d) Tuangka seluruh contoh benih pada divider sepanjang saluran dan pencampuran ini diusahakan sama rata dengan dengan cara memasukkan benih sedemikian rupa sehingga setiap lubang menerima jumlah benih yang sama.
e) Dua penampung benih yang telah berisi benih tersebut diambil dan digantikan dengan 2 penampung benih lain yang kosong.
f) Benih dalam dua penampung benih dituangkan kembali ke divider secara bersamaan seperti langkah d).
g) Langkah selanjutnya diulangi kembali untuk memastikan benih telah tercampur merata.
h) Satu penampung benih yang telah berisi benih diambil dan digantikan dengan penampung yang kosong dan benih yang berada dipenampung lain dituangkan ke divider untuk memastikan benih telah terdistribusi disemua lubang divider.
i) Langkah selanjutnya diulangi kembali sehingga memperoleh contoh kerja.




3. Pengujian kadar air benih
Kadar air adalah berat air yang hilang karena pemanasan sesuai dengan aturan yang ditetapkan, yang dinyatakan dalam persentase terhadap berat awal contoh benih. Tujuan pengujian kadar air ini adalah untuk mengetahui kadar air benih dengan menggunakan metode yang sesuai bagi keperluan pengujian.
Metode pengukuran kadar air menggunakan Oven :
a) Bersihkan alat dan cawan sebelum dipakai, jika wadah (cawan dan tutup) basah maka dipanaskan terlebih dahulu dengan oven suhu 1300C selama 1 jam, kemudian didinginkan dalam desikator.
b) Nyalakan oven dan atur suhunya hingga mencapai 1300C.
c) Timbang cawan dan tutup sebelum digunakan (M1).
d) Timbang contoh kerja sesuai dengan diameter wadah.
e) Masukkan contoh kerja kedalam cawan dan ditimbang beserta tutupnya (M2).
f) Masukkan cawan berisi contoh kerja dan tutup tersebut dalam oven.
g) Buka tutup cawan, dan letakkan masing-masing tutup cawan disampingnya.
h) Keringkan pada susu 1300C selama 1 jam.
i) Bila sudah selesai cawan ditutup keluarkan dari oven dan didinginkan dalam desikator selama (30-45) menit.
j) Timbang cawan beserta isi dan tutup (M3).
k) Hitung kadar air benih.
l) Saat mengerjakan penetapan kadar air ini, kelembaban udara laboratorium harus kurang dari 70%

Metode pengukuran kadar air menggunakan moistere meter
a) Bersihkan alat pengukur yaitu moisture meter dole 400 hingga bebas dari benih pada pengukuran sebelumnya.
b) Tetapkan jarum pengukuran pada angka 15
c) Timbang benih menggunakan timbangan yang telah tersedia dibelakang alat.
d) Masukkan benih yang telah ditimbang kedalam alat.
e) Tekan tombol yang terdapat pada bagian kiri bawah alat lalu akan terlihat jarum yang bergerak di sisi kiri atas alat.
f) Putar pengukur yang berada ditengah hingga jarum berada dititik tengah.
g) Lihat angka yang ditunjukkan oleh alat dan catat kadar air tersebut.
h) Keluarkan benih dengan menekan tombol yang berada disisi kanan atas alat.
i) Lakukan ulangan ke 2 dengan toleransi 0,2%, kalau lebih maka penetapan kadar air diulang.
j) Dari hasil pengukuran diperoleh kadar air 12,7%

4. Analisis kemurnian benih
Benih murni adalah benih yang sesuai dengan pernyataan pengirim atau secara dominan ditemukan didalam contoh benih termasuk benih-benih varietas lain dalam jenis tanaman tersebut, seperti :
a) Benih utuh, benih muda, benih berukuran kecil, benih mengkerut, dan benih sedikit rusak.
b) Benih tererang penyakit
c) Pecahan benih dengan ukuran yang lebih besar dari ½ ukuran semula.
d) Benih tanaman lain.
e) Kotoran benih meliputi : gabah hampa, sekam, batu, tanah, rumput, jerami, pecahan benih, dan lain-lain.

Prosedur analisis kemurnian benih :
a) Pengambilan contoh kerja kemurnian.
Contoh kerja kemurnian diambil dari contoh kirim dengan menggunakan alat pembagi benih seperti divider. Contoh kerja kemurnian yang diambil adalah sebayak 70,00 g yang ditimbang dengan timbangan analitik.
b) Analisis kemurnian
Melakukan analisis kemurnian dengan memisahkan contoh kerja dalam komponen benih murni, benih tanaman lain dan kotoran benih dengan cara sebagai berikut :
 Contoh kerja kemurnian disebarkan di meja kerja.
 Setiap benih diidentifikasi satu persatu secara visual berdasarkan penampakan morfologi (bentuk, ukuran, warna, kemengkilapan, tekstur bagian luar) dan atau penampakan dibawah cahaya.
 Semua benih tanaman lain dan kotoran benih yang ditemukan diambil dan dipisahkan dari benih murni.
 Setiap komponen ditimbang dalam satuan gram dengan tingkat ketelitian sama dengan contoh kerja dan hasilnya dicatat dibuku kemurnian analis. Kemudian datanya dimasukkan ke kartu analisis.
 Komponen-komponen tersebut disimpan sebagai arsip contoh kerja sampai batas waktu yang ditentukan.

c) Hasil analisis kemurnian benih
Contoh kerja = 70,0 g
Campuran varietas lain = 0,10 g
Kotoran benih = 0,43 g

5. Pengujian daya kecambah benih
Pengujian daya kecamabah bertujuan untuk menentukan potensi perkecambahan maksimum dari suatu lot benih, yang dapat digunakan untuk membandingkan mutu benih dari lot yang berbeda dan untuk menduga daya tumbuh di lapangan.
Yang dimaksud dengan perkecambahan di laboratorium adalah proses perkembangan stuktur esensial kecambah, melalui tahapan-tahapan dimana struktur esensial menunjukkan kemampuan untuk berkembang secara normal dalam kondisi lingkungan yang sesuai.
Persentase daya kecambah adalah proporsi berdasarkan jumlah (dinyatakan persentase) yang menghasilkan kecambah normal dalam kondisi yang sesuai selama priode tertentu.
Bahan yang digunakan sebagai substrat/media tumbuh adalah kertas (kertas saring, blotter atau towel). Kertas yang digunakan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
a) Kertas terbuat dari serat kayu, kapas atau selulosa sayuran yang telah dipurifikasi.
b) Bebas dari cendawan, bakteri dan bahan beracun yang dapat mempengaruhi evaluasi perkecambahan.
c) Kertas harus berpori terbuka secara alami yang memungkinkan akar tumbuh diatasnya tetapi tidak menembus kertas.
d) Tetap ulet/ kuat selama jangka waktu pengujian.
e) Kertas harus mempunyai kemampuan untuk menahan air selama pengujian.
f) Nilai pH kertas antara 6,0 - 7,5
g) Penyimpanan kertas ditempat yang dingin dengan kelembaban rendah, di pak untuk melindungi dari kotoran dan kerusakan selama penyimpanan.
h) Perlu dilakukan sterilisasi untuk menghilangkan cendawan selama penyimpanan.

Pelaksanaan pengujian :
a) Contoh kerja
Empat ratus (400) butir benih diambil secara acak dari fraksi benih murni. Jika sebelumnya tidak dilakukan analisis kemurnian, maka 400 butir diambil dari contoh kirim. Benih yang diambil harus sesuai dengan klasifikasi benih murni.
b) Metode tanam
Kertas substrak dibasahkan dengan air hingga lembab. Benih ditabur dalam 4 ulangan masing-masing 100 butir. Jika ukuran substrak tidak mencukupi maka jumlah 100 butir (perulangan) dapat ditabur dalam beberapa sub ulangan, masing-masing 50 atau 25 butir. Benih diatur 5 baris dan 20 kolom. Setelah benih diatur rampi, kertas dilipat dan digulung.
c) Germinator
Masukkan gulungan kertas kedalam germinator agar terjaga kelembabannya. Apabila terlihat kering, maka kertas harus disiram dengan cara penyemprotan sprayer.


Evaluasi kecambah
Evaluasi kecambah dilaksanakan 5 hari dan 7 hari setelah pengujian. Kecambah yang dievaluasi terbagi dalam 5 katagori yaitu :
a) Kecambah normal yaitu diantaranya adalah kecambah dengan pertumbuhan sempurna, batang yang berkembang baik, jumlah tertentu dari kotiledone, daun berkembang baik, dan tunas pucuk yang membuka sempurna.
b) Kecambah abnormal yaitu kecambah yang mengalami kombinasi kerusakan seperti kerdil, pendek, lambat berkembang, hilang, pecah, kurus, berubah warna, dan lain-lain.
c) Benih keras yaitu benih yang tetap keras sampai akhir priode pengujian yang telah ditetapkan.
d) Biji segar yaitu benih yang tidak dapat berkecambah dalam kondisi perkecambahan optimum, mampu berimbibisi (menyerap air) dan masih bersih, kuat serta memiliki potensi untuk berkembang menjadi benih normal.
e) Biji mati yaitu benih yang pada akhir pengujian tidak termasuk benih keras atau segar, biasanya ditandai dengan benih busuk, lunak, berubah warna, atau bercendawan dan tidak menunjukkan tanda-tanda perkembangan perkecambahan.









Tanggal tabur Nomor Ulangan Perhitungan KETERANGAN
Contoh I II III AKHIR
benih N S N S N S N AB BK BSTT BM
20/03/2010 A.50 HB 1 45 55 19 36 - - 64 5 - 0 31
2 54 46 6 40 - - 60 9 - 0 31
3 54 46 7 39 - - 61 6 - 0 33
4 57 43 12 31 - - 69 5 - 0 26 Vonis
Jumlah 52,5 47,5 11 36,5 - - 63,5 6,25 0 30,25 27/03/2010



C. Standar uji laboratorium

No Jenis Analisa
laboratorium Satuan Persyaratan mutu
BS BD BP BR
1 Kadar air (max) % 13,0 13,0 13,0 13,0
2 Benih murni (min) % 99,0 99,0 99,0 98,0
3 Daya tumbuh (min) % 80,0 80,0 80,0 80,0
4 Kotoran benih (max) % 1,0 1,0 1,0 2,0
5 Varietas lain (max) % 0,0 0,0 0,1 0,2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar